Semarang Tangguh, Aman dan Tertib
“Me Time” in Jogja (Piknik itu Penting)
Kembali ke Taman Pintar, ada satu tempat yang menarik perhatianku, yaitu planetarium. Aku langsung membeli tiket dan menikmati tayangan tentang tata surya di planetarium. Aku bersyukur aku bukan orang yang sama sekali asing dengan dunia sains, sehingga aku bisa menikmati tayangan ilmiah tentang astronomi tersebut. Aku sempat terharu melihat tayangan di planetarium. Aku kembali diingatkan bahwa alam raya ini begitu besar dan manusia bukanlah apa-apa melainkan sebuah noktah di antara begitu banyak bintang di jagad ini. Umur manusia tidak akan cukup untuk melakukan perjalanan antar bintang demi menemukan singgasana Tuhan. Belum tentu pula kita akan menemukan-Nya dan bertemu langsung. Tuhan ada di dimensi yang berbeda dengan makhluk, cukup itu saja teori sains yang perlu kita ketahui tentang Tuhan. Bahkan teori relativitas termutakhir pun tak akan pernah dapat menjelaskan dzat Tuhan secara tepat. Pengetahuan manusia terbatas, pengetahuan Tuhan tak terbatas.
Selain masuk ke gedung planetarium, aku juga masuk ke gedung lainnya yang menyajikan pameran berbagai eksperimen sains. Naik ke lantai dua, ruang pameran lebih banyak menyajikan tentang budaya Indonesia serta industri seperti perminyakan dan listrik. Di sana aku berpikir, sebenarnya bangsa Indonesia bisa menjadi hebat bila kita mau lebih berusaha karena kita punya sumber daya alam dan budaya yang kaya.
Lanjut jalan-jalan menyusuri Taman Pintar, aku menemukan bioskop 3D. Sebelumnya aku belum pernah nonton bioskop 3D. Ingin beli tiket, tapi pikir-pikir dengan budget. Maklumlah anak kos. Akhirnya setelah menimbang-nimbang, kuputuskan untuk beli tiket. Uang bisa dicari lagi, tapi kesempatan untuk mendapatkan pengalaman baru belum tentu datang dua kali.
Aku menyempatkan masuk ke museum. Di sana ada barang-barang serta foto-foto bersejarah tentang Indonesia mulai dari zaman penjajahan hingga masa kepresidenan SBY. Sungguh bersyukur aku hidup di zaman sekarang saat sudah bebas dari penjajahan –mungkin-. Penjajahan secara fisik iya, tapi secara teknologi?
Piknik ini tidak hanya menyegarkanku lagi dengan menyelami kembali dunia sains yang begitu aku sukai, tetapi juga membuahkan inspirasi dan memperkaya pengetahuan. Semestinya, piknik tidak hanya bikin senang, tapi juga bikin pintar. Menurutku, orang Indonesia perlu dibiasakan untuk piknik ke tempat yang menyajikan ilmu pengetahuan, tidak cuma berwisata alam. Yang paling penting, jangan mengotori lingkungan dan nikmati piknikmu. Jangan hanya memikirkan selfie. Turn off your camera.
Yang jelas, ke mana pun destinasi pikniknya, asalkan dinikmati tentu dapat menjadi sarana untuk menyegarkan pikiran dan me-recharge semangat sebelum kembali ke rutinitas sehari-hari.
Kalau tadi adalah cerita tentang piknik saat di Jogja, sekarang bagaimana kalau ada kesempatan ke Bogor? Hmm… Wisata alam sepertinya menarik. Air Terjun Bidadari pasti akan menjadi destinasi wisata alam yang memorable. Keindahan air terjun yang alirannya terlihat seperti bentangan kain yang menjuntai dari puncak hingga ke dasar air terjun begitu memikat. Selain Air Terjun Bidadari, ada satu lagi tujuan wisata yang sejak dulu ingin aku datangi, yaitu Taman Safari di Cisarua. Waktu SD aku pernah ke Taman Safari, tetapi yang berlokasi di Prigen, Pasuruan. Pasti seru kalau bisa menikmati lagi sensasi masuk ke area satwa liar dan melihat mereka dari dekat, hanya berbatas kaca kendaraan.
Liburan selama lebih dari satu hari di Bogor tentu lebih nyaman bila menyewa penginapan daripada tidur di kendaraan. Apalagi jika untuk sampai ke Bogor harus menempuh perjalanan jauh yang melelahkan. Kalau soal penginapan, Hotel Padjadjaran dapat menjadi satu pilihan bila ingin mencari tempat menginap yang nyaman saat piknik ke Kota Bogor. Lastly, enjoy your picnic to the fullest.
Ini bukan promosi merk ya, cuma pengen unjuk gigi hasil jepretan. Iseng-iseng nyoba fotografi pakai kamera SLR punya temen. Kali aja ada yang tertarik ngebantuin mengembangkan bakat. *ehem,taulah maksudnya....
Foto diambil dari jendela sebuah vila di daerah Kaliurang, Jogja. Food mode: warm.
Pengen banget nyoba dunia fotografi tapi nggak tau mesti mulai dari mana.
World of Social Media
We can’t deny that social media takes many portions in ourlives. Social media wasn’t really a big thing in past 10 years ago. Something like Mig33, MSN and so on weren’t essential for our daily activities. But, nowadays, we can see so many people are attached to social media. Some of them even make a living from it. Such an improvement to say that we can earn money by just sitting in front of computer doing things like uploading and posting for example. Many jobs can be done more easily by connecting to social media such as having a chat through Skype with overseas client rather than having a meeting in person. I myself do admit that I get so much eases by the existence of social media. I can contact my old friend easily by searching it on the search bar of my social media page. I can join some groups to get information about my interests such as music, books or upcoming events. I can also know about the newest update of my friends by seeing their photo upload on their timeline. However, the euphoria of using social media doesn’t always give you comfort. I personally feeling uncomfortable when my friends looking at their smartphones more often than looking at me when we are hanging out. I feel like their virtual world is more important than me. So, based on that experience, I try to leave my phone at home when I’m going out with my friends. Of course if it doesn’t take hours to go with them. I bring my phone when I go out for hours cause I need to contact my parents. I watched a video on Youtube recently about how we could miss something in ourlives if we look at our gadget too much rather than facing the real world. It was about how we can’t build a good communication and we will loose the chance to meet someone important in ourlives if turn our faces too much to our gadget. Based from those, I want to decrease the use of social media if it is not for an important thing. I want to keep my privacy by not posting too much things about my life. Because once I upload, people from all over the world will know about my profile. We have to be wise in using social media so that it won’t harm ourlives.
Tugas B. Inggris 4 Okt 2012
Intruksi: