WELCOME!!!

Kebahasaan: Memperkenalkan Diri Sendiri dan Orang Lain

Pola kalimat untuk memperkenalkan diri adalah:

(Subjek)+wa+(nama/predikat)+desu


Contoh:

a. Watashi wa Minami desu. / Saya Minami. (Memberitahu nama)

b. Watashi no namae wa Minami. / Nama saya Minami. (Memberitahu nama)

c. Watashi wa kokousei desu. Saya seorang pelajar SMA. (Memberitahu predikat)

d. Watashi wa juu ichi-nensei desu. / Saya kelas sebelas. (Memberitahu predikat)

Pola kalimat yang kedua adalah:

(Subjek)+wa+(nama tempat/instansi)+(nama/predikat)+desu

Contoh:

a. Watashi wa SMAN 1 no Tanaka desu. / Saya Tanaka dari SMAN 1. (memberitahu nama)

b. Watashi wa SMAN 1 no seito desu. / Saya murid SMAN 1. (Memberitahu predikat)

Sekarang kita praktekkan cara memperkenalkan diri sendiri dengan contoh berikut:

Miura : “Minasan, hajimemashite. (Watashi wa) Miura desu. Watashi wa SMAN 1 no seito desu. Juu ichi-nensei desu. Douzo yoroshiku.” (Teman-teman semua, perkenalkan. Saya Miura. Saya murid SMAN 1. Kelas sebelas. Salam kenal.)

Kata “hajimeashite” digunakan untuk memperkenalkan diri kepada orang-orang yang belum pernah ditemui sebelumnya. Contohnya murid pindahan. Dia menggunakan kata “hajimemashite”ketika memperkenalkan dirinya kepada teman-teman barunya.

Oh ya, ketika memperkenalkan diri kita sendiri, kita tidak wajib menggunakan kata “watashi wa” untuk memebritahu nama kita sendiri. Karena subjek yang memperkenalkan diri sudah diketahui. Cukup nama saja ditambah kata desu.

Memperkenalkan diri sendiri sudah, sekarang bagaimana cara memperkenalkan orang lain?

Caranya sama dengan saat memperkenalkan diri sendiri, tetapi kata subjeknya diganti “tx- / kochira”.

Contoh memperkenalkan diri sendiri:

Watashi wa Minami desu. (Saya Minami.)

Contoh memperkenalkan orang lain:

Kochira wa Minami-san desu. (Ini Minami.)

*Saat menyebut nama orang, gunakan kata “-san”.

Nah, sudah tahu cara memperkenalkan diri dengan bahasa Jepang kan? Sekarang kalian bisa mempraktekkannya. Selamat mencoba.

Kebahasaan: Menyapa

Hal pertama yang perlu kita pelajari pertama kali dalam mempelajari bahasa adalah salam dan perkenalan. Pada posting kali ini, kita akan belajar tentang cara mengungkapkan salam. Dalam Bahasa Jepang, kita mengucapkan sallam sesuai dengan waktu. Seperti halnya mengucapkan salam dalam bahasa Indonesia, kita mengucapkan kata selamat pagi di pagi hari, selamat siang dan sebagainya. Begitu pula di Jepang.
Biasanya, untuk orang yang belum saling kenal mereka akan mengucapkan kata “Konnichiwa” untuk menyapa yang lain. Sedangkan untuk yang sudah saling kenal, kata “Konnichiwa” digunakan untuk mengatakan selamat siang.
Berikut ini adalah kalimat-kalimat sapaan dalam Bahasa Jepang:

1. Ohayou Gozaimasu (Selamat pagi)


2. Konnichiwa (Selamat siang)


3. Konbanwa (Selamat malam)
4. Oyasuminasai (ucapan sebelum tidur)


5. Mata ashita (sampai besok)
6. Ohisashiburi desu ne (Lama tidak bertemu)
“Ohayou gozaimasu” dan “konnichiwa” diucapkan ketika bertemu. Maka, tidak boleh diucapkan ketika berpisah.
“Ohisashiburi desu ne” diucapkan kepada orang yang sudah lama tidak bertemu.

Tomomi: “Konnichiwa.” (Selamat siang.)
Aya : “Ara, Konnichiwa.” (Selamat siang)
Tomomi: “Ee, ohisashiburi desu ne, Aya-san.” (Hai, lama tidak berjumpa, Aya.)
Aya : “Ohisashiburi desu ne, Tomomi-san.” (Lama tidak bertemu, Tomomi.)
Tomomi: “Ogenki desu ka?” (Apa kabar?)
Aya : “Hai, genki desu.” (Baik.)

Kata “ara” digunakan apabila kita menyadari kehadiran seseorang. Ungkapan ini hanya digunakan oleh perempuan.
Kata “ee” adalah penggganti dari hai.
“ohayou” adalah singkatn dari “ohayou gozaimasu”. Digunakan dalam percakapan akrab dan atasan kepada bawahan.

Budaya: Membungkukkan diri

Kita tahu orang timur terkenal dengan adat kesopanan mereka. Begitu pula Jepang. Salah satu budaya kesopanan Jepang yang amat dikenal dunia adalah budaya membungkukkan diri. Biasanya, orang Jepang saling menyapa sambil membungkukkan badan satu sama lain. Tradisi seperti ini memang tidak hanya dilakukan di Jepang saja, tetapi juga di beberapa negara Asia Timur lainnya seperti Korea.Budaya membungkuk tidak hanya dilakukan ketika saling bertegur sapa saja, tetapi juga saat mengucapkan terima kasih dan meminta maaf. Hal ini bertujuan untuk meyakinkan lawan bicara bahwa kita melakukannya dengan sungguh-sungguh. Bahkan, khusus saat meminta maaf, terkadang sampai ada yang berlutut untuk menunjukkan kesungguhannya. Selain terkenal dengan adat kesopanannya, orang timur juga dikenal dengan rumitnya pelaksanaan adat istiadat. Bahkan hanya sekadat membungkuk ada beberapa ketentuannya. Yaitu sebagai berikut:

1. Membungkuk sedikit.

Dilakukan kepada orang sebaya yang sudah akrab dengan kita. Misalnya saat bertemu teman dekat, kita boleh hanya membungkuk sedikit. Karena tidak ada formalitas.

2. Membungkuk 45̊

Dilakukan kepada orang yang kita hormati. Misalnya saat bertemu orang asing yang lebih tua daripada kita, ketika mengucapkan terima kasih kepada pelayan toko setelah kita membeli.

3. Membungkuk 90º

Inilah tahap membungkuk yang paling tinggi rasa penghormatannya. Kita menggunakannya kepada orang yang benar-benar kita hormati. Misalnya saja atasan kita di kantor. Juga saat kita benar-benar berterima kasih atau memohon sesuatu kepada orang lain.

Meskipun adat saling membungkuk sangat baik dan sopan, tidak di sembarang tempat kita dapat mengaplikasikannya. Misalnya saja di Indonesia. Kita tidak mungkin kan menggunakan adat negara lain di negara kita. Setiap tempat di dunia mempunyai adat mereka sendiri-sendiri.